Membekukan Gerakan Dalam Foto Dengan Shutter Speed Cepat
Untuk membekukan gerakan, utamanya objek yang bergerak dengan
kecepatan sangat tinggi, kita membutuhkan shutter speed yang juga super cepat.
Untuk memotret balapan motor atau mobil semacam MotoGp dan Formula
1, kita butuh shutter speed hingga 1/4000 – 1/8000s. Oleh karena itulah umumnya
fotografer resmi yang memotret balapan semacam itu membutuhkan kamera DSLR Pro,
karena pada kamera pemula, shutter speed maksimum umumnya hanya mencapai
1/4000s.
Tapi ingat, konsekuensi dari penggunaan shutter speed yang sangat
cepat adalah jumlah cahaya yang masuk pun sangat sedikit karena shutter membuka
dalam waktu yang sangat singkat.
Untuk itulah selain menggunakan kamera pro, biasanya fotografer
yang menggunakan shutter speed tinggi, memadukannya dengan lensa berbukaan
besar semacam lensa 70-200 f/2.8 agar eksposure bisa seimbang.
Bagaimana jika kita mau memotret gerakan yang tak secepat pembalap
MotoGP? Tentu kecepatan yang ada juga tak perlu seekstrim tadi.
Pada foto di atas, saya menggunakan shutter speed 1/250s. Di
kecepatan seperti itu sebenarnya pemain dan bola voli yang terlihat masih
rentan blur, shutter speed itu merupakan kompromi karena situasi pemotretan
yang sudah remang-remang.
Selain itu kamera yang digunakan kurang handal dalam memotret di
ISO tinggi (sebagai catatan, ISO yang digunakan ISO 3200) sehingga tak bisa
dipush lebih tinggi lagi shutter speednya.
Dalam menentukan seberapa cepat shutter speed yang kita butuhkan
agar objek yang difoto tampak freeze atau beku, ada beberapa hal yang patut
kita pertimbangkan.
>> Yang pertama adalah seberapa cepat objek yang kita
incar bergerak,
semakin tinggi kecepatannya maka semakin tinggi shutter speed yang harus
digunakan untuk membekukan gerakan, pada kasus mobil balap tadi kita butuh
kecepatan shutter speed yang sangat tinggi karena objeknya juga bergerak super
cepat.
>> Apakah Anda dalam posisi diam
atau bergerak juga? Misalnya Anda sementara memotret dari atas
kendaraan yang bergerak, hal itu juga harus jadi perhitungan nantinya. Shutter
speed yang dibutuhkan pun harus lebih cepat mempertimbangkan kecepatan Anda
atau kendaraan yang ditumpangi.
>> Lensa yang digunakan. Semakin panjang fokal lensa yang Anda
gunakan, semakin tinggi shutter speed yang dibutuhkan. Ingat rumus dasar
shutter speed 1/panjang fokal lensa. Pertambahan panjang fokal berarti
pertambahan shutter speed.
>> Jarak Anda dengan objek foto
juga menentukan.
Sederhananya seperti tadi, jika sebuah mobil balap dengan kecepatan 300kpj
lewat di depan mata, maka hanya akan terasa seperti hembusan angin
kencang, tapi jika Anda berdiri di tribun penonton yang jaraknya jauh dari
lintasan, maka mata kita masih bisa mengikuti arah pergerakan mobil tersebut
bukan?
Demikian juga semakin dekat Anda dengan objek yang dipotret,
semakin tinggi shutter speed yang kita butuhkan untuk membekukan gerakannya.
Selain shutter speed, beberapa faktor lain juga turut berpengaruh
dalam membekukan gerakan objek ini. Salah satunya adalah pemilihan mode
autofokus kamera, umumnya fotografer akan menggunakan mode continous atau
tracking agar objek tetap fokus.
Selain itu burst mode atau pemotretan berturut-turut pada kamera,
akan sangat membantu. Gunakan juga mode itu jika Anda ingin membekukan gerakan
suatu objek foto.
Komentar
Posting Komentar