Cara Kerja Fitur Image Stabilization
Fitur image stabilizer atau image stabilization mungkin sering
kita dengar atau bahkan kita sebutkan setiap kali memilih lensa atau kamera.
Kadang kita mendengar dari seorang fotografer yang menyebutkan oh
lensa ini punya image stabilizer dan yang ini tidak, sebenarnya apa sih image
stabilizer itu dan apa kegunaannya? Mari kita lihat bersama.
Fitur image stabilizer pada dasarnya hanya memiliki satu tujuan
yaitu supaya gambar atau foto yang kita hasilkan tidak blur atau tetap tajam.
Mau bagaimanapun jenis dan teknologi fitur ini atau mau dinamakan dengan
istilah apapun juga, tetap tujuannya hanya itu.
Sekarang mari kita lihat macam-macam image stabilizer dari
penamaannya. Seperti sebelumnya, penamaan fitur image stabilizer sangat
tergantung dari produsen produk.
§
Canon : Image
Stabilization (IS)
§
Nikon : Vibration Reduction (VR)
§
Pentax : Shake
Reduction (SR)
§
Sony : Optical Steady Shot (OSS)
§
Leica : Mega OIS
§
Fujifilm : Optical Image Stabilization (OIS)
§
Olympus : Image Stabilizer (IS)
§
Tokina : Voice Coil Motor (VCM)
§
Sigma : Optical Stabilizer (OS)
§
Tamron : Vibration Correction (VC)
Secara umum cara kerja image stabilization setiap kamera atau
lensa sama saja, yaitu dengan mengkompensasi getaran yang timbul saat memotret.
Nah di postingan tadi, kita meminimalisir getaran dari tangan kita
menggunakan beberapa cara atau teknik memposisikan tubuh, untuk meminimalisir
getaran (lebih tepatnya efek dari getaran) yang ada pada kamera atau lensa,
fitur image stabilization akan mendeteksi getaran tersebut kemudian
mengkompensasikannya.
Tapi seperti dibilang di atas bahwa secara umum ada dua sistem
image stabilization, untuk itu mari kita lihat satu persatu.
1. Sistem Sensor
Shift
Sistem ini bekerja dengan mendeteksi getaran yang ditimbulkan oleh
user, kemudian sistem mekanik yang ada di kamera akan bekerja dengan
menggetarkan sensor dalam kamera untuk menyesuaikan dengan getaran yang
terdeteksi. dengan begitu hasil foto yang terekam akan tetap tajam.
2. Sistem Lens
Shift/Optic Shift
Berbeda dengan sistem sensor shift, sistem ini menstabilkan gambar
dengan menggetarkan elemen lensa.
Setiap lensa yang memiliki fitur ini, di dalam lensa tersebut
terdapat sensor khusus untuk mendeteksi getaran juga sistem mekanik untuk
menggetarkan elemen lensanya, apabila diaktifkan maka sensor akan mulai
mendeteksi getaran dari pengguna kemudian mengkompensasikannya dengan
menggetarkan elemen lensa khusus melalui sistem mekanik didalamnya.
Oleh karena itu terkadang jika kamu menempelkan telinga ke lensa
dengan fitur ini, kemudian menekan tombol shutter separuh akan terdengar bunyi
dari sistem mekanik dalam lensa tersebut, itu tandanya fitur ini mulai bekerja
untuk mengkompensasi getaran.
Nah demikian beberapa informasi yang bisa kita pelajari tentang cara
kerja serta fungsi dari fitur image stabilization ini. Jika mungkin kamu
memiliki informasi lainnya seputar fitur image stabilization atau punya
pengalaman dalam hal tersebut, jangan sungkan untuk menuliskannya di kolom
komentar.
(Disadur dari berbagai sumber)
Komentar
Posting Komentar