MATERI PENTING FOTOGRAFI YANG SERING DILUPAKAN



Di sini saya mencoba menuliskan hasil pengamatan saya tentang hal-hal yang kerap diabaikan oleh kebanyakan fotografer, khususnya pemula. Anda harus memahaminya secara terbalik, jika saya mengatakan ini "sering dilupakan" maka artinya itu harus Anda ingat. Berikut materi yang sudah seharusnya tidak diabaikan oleh setiap fotografer:
1. Mencari Point of Interest (POI)
Masih banyak pemula yang mengabaikan POI kemudian memperkuat gambar mereka dengan olah digital. Itu proses belajar yang salah. Tanpa Poin of Interest, sebuah gambar bisa menjadi ngambang bahkan tidak ada pesan yang dapat ditangkap oleh pemirsa. Perlu diingat bahwa fotografi itu tidak selalu tentang gambar seorang wanita yang kulitnya harus mulus bebas flag, kalau perlu gunakan Photoshop untuk mewujudkan itu. Tidak! Gambar tersebut akan menjadi lebih menarik bila Anda mampu mendeskripsikan wanita tersebut sebagai subjek utama. Mata, bahasa tubuh, mimik wajah bisa menjadi alat untuk tujuan itu. Atau tidak, hadirnya subjek / elemen lain dalam adegan juga bisa membantu menjelaskan apa yang dilakukan oleh subjek utama dan dengan apa / siapa ia berinteraksi. Ini cuma contoh skenario yang semua tergantung kreatifitas Anda sebagai fotografer.

2. Bermain Komposisi

Sering kali pemula menggunakan komposisi tengah, baik itu memotret landscape atau portrait, mereka selalu menempatkan subjek di tengah frame. Tidak ada yang salah dengan komposisi tengah, karena bagaimanapun itu bagian dari komposisi. Hanya saja jika Anda terus-terusan melakukan itu artinya cara pandang Anda melihat adegan itu monoton dan tidak ada peningkatan terhadap skill fotografi Anda. Skill dalam fotografi tidak selalu tentang mahir menggunakan kamera. Jadi sebaiknya Anda melakukan inovasi dan mengembangkan cara menyusun komposisi agar gambar menjadi lebih kuat, unik dan menarik. Anda tidak harus bingung memulai dari mana. Para fotografer profesional telah menunjukan bagaimana cara mereka menyusun komposisi, kemudian itu menjadi referensi turun menurun yang diadopsi hingga sekarang ini. Komposisi itu beragam, ada banyak contoh komposisi fenomenal yang bisa Anda gunakan.
3. Memilih Mode Metering yang Tepat
Biasanya kesalahan memilih mode metering dikarenakan sejak awal tidak mengetahui cara kerjanya atau bisa jadi sering mengabaikan memilih mode metering yang tepat. Mungkin karena dianggap tidak signifikan. Padahal mode metering yang tepat akan membantu Anda menghasilkan pencahayaan yang baik pada bagian gambar yang Anda prioritaskan. Memang mustahil mendapatkan pencahayaan yang stabil dan merata pada kondisi pencahayaan yang rumit. Misalnya pada posisi backlight dengan cahaya matahari, sudah pasti Anda dihadapkan dua konsekuen "under" atau "over", dan kamera memiliki keterbatasan akan hal itu. Tapi paling tidak Anda memiliki solusi untuk mengatasi satu bagian dari seluruh bagian lainnya dalam adegan. Jadi jika kasusnya Anda memotret seseorang pada posisi backlight maka Anda harus bisa menyelesaikan pencahayaan pada area subjek. Nah, pada saat itulah Anda harus pandai memilih mode metering yang tepat. Itu baru satu contoh kasus, bagaimana jika menghadapi kondisi pencahayaan rumit lainnya? Hal semacam itu mungkin tidak lagi penting karena mudah diselesaikan saat post-processing. Itulah kesalahan fotografer hari ini yang tidak mau belajar menghasilkan tembakan terbaik mereka dan lebih mengandalkan permainan software. Dengan prinsip seperti itu apa Anda yakin bisa bertarung dalam kompetisi fotografi yang umumnya membatasi olah digital?


4. Menerapkan Teknik Pengambilan Gambar (Type of Shot)

Teknik pengambilan gambar atau Type of Shot memiliki kedudukan yang sama pentingnya dengan angle. Tidak sedikit juga pemula yang cereboh mengatur frame dan salah membingkai objek. Kasus yang paling sering terjadi ketika menembak portrait, pemula tidak memperhatikan ada bagian penting yang hilang dari subjek karena dipotong oleh frame, atau karena salah memotong bagian dari subjek. Misalnya saja pose orang berdiri yang dipotong pada bagian pergelangan kaki. Seharusnya fotografer memilih Type of Shot yang bisa mengekspos seluruh bagian tubuh subjek, atau memotong frame dengan cara yang benar dengan menerapkan medium-shot atau close-up.

Di antara banyaknya pengetahuan fotografi, empat materi di atas paling sering diabaikan fotografer, dan mungkin kedepannya saya akan menambahnya jika memang ada hasil pengamatan baru. Apabila Anda salah satunya yang mengabaikan semua materi di atas maka bisa disimpulkan Anda tidak lagi mengikuti pedoman fotografi. Jangan hanya bertumpu pada olah digital. Gambar yang melibatkan olah digital akan tetap terlihat sebagai produk fotografi selama Anda mengikuti kaidah dan pedoman fotografi yang sebenarnya. Tetaplah mengingat esensi fotografi. Jika menurut Anda manipulasi menggunakan software jauh lebih baik, sebaiknya tentukan tempat Anda, fotografi atau digital art. Semoga saja tidak, dan saya harap apa yang saya tulis ini menjadi pengingat untuk kita semua termasuk saya sendiri untuk menjadi fotografer yang lebih baik lagi dan mengedapankan esensi fotografi yang sebenarnya.


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Belajar Perspektif Satu Titik Lenyap Dalam Fotografi

Membuat Foto Siluet Yang Keren

Kekeliruan Pengaturan Yang Dipilih Fotografer Saat Memotret Landscape